Pembuatan Saklar Otomatis Lampu Peringatan Pintu Ruang Foto Rongten Dalam Peningkatan Quality Control Laboratorium Radiologi

  • Yeni Cahyati D III Radiodiagnostik dan Radioterapi, STIKes Widya Cipta Husada
  • Agus Wahyojatmiko Program Studi DIII Radiodiagnostik Dan Radioterapi, STIKes Widya Cipta Husada
  • Ahmad Baha Udin Program Studi DIII Radiodiagnostik Dan Radioterapi, STIKes Widya Cipta Husada
Keywords: Badan Pengawas Tenaga Nuklir, lampu peringatan, quality control, saklar otomatis

Abstract

Sinar-X memiliki manfaat besar juga dapat menimbulkan bahaya bagi pekerja radiasi maupun masyarakat umum.Peraturan BAPETEN menyebutkan bahwa instalasi radiologi harus memiliki lampu peringatan yang berfungsi sebagai indikator bagi orang lain selain petugas agar tidak memasuki ruangan. Saklar adalah alat penyambung atau pemutus aliran listrik, dan berfungsi sebagai alat untuk menghidupkan dan mematikan lampu merah. Umumnya petugas saat melakukan tindakan di Instalasi Radiologi lupa menyalakan lampu peringatan, dan ha tersebut cukup berbahaya jika ada masyarakat umum tiba-tiba memasuki ruangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontruksi saklar otomatis lampu peringatan pada pintu ruang foto roentgen dalam peningkatan quality control Laboratorium Radiologi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Peneliti membuat saklar otomatis dan melakukan pengujian dengan cara observasi selama 1 bulan.Hasil pada penelitian ini yaitu saklar otomatis sudah layak digunakan karena dari uji ketahanan selama 1 bulan menunjukkan hasil yang baik tanpa adanya eror, dan responden menilai dengan adanya saklar otomatis dapat meningkatkan quality control karena indikator peringatan memberi informasi secara tepat dan akurat sehigga efek akibat paparan radiasi dapat terminimalisir.

References

[1] Sanyoto, Aris. 2004. Keefektifan Pelaksanaan Program Proteksi Radiasi Di Unit Kerja. Widyanuklida Vol.5 No.2, Desember : 25-33 [2] BAPETEN. 2011. Keselamatan Radiasi Dalam Penggunaan Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik Dan Intervensional [3] Vincent Gaspersz. 2006. Total Quality Management (TQM) Untuk Praktisi Bisnis dan Industri. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. [4] Carlton, RR and Adler, A. Mc Kenna. 1992. Principles of Radiographic Imaging On Art and Science. Newyork. Delmor Publisher Inc [5] Herawan, Endang,2011. Pengendalian Mutu Pendidikan: Konsep dan Aplikasi.
[6] Dewi, Ariani Puspita. 2013. Analisis Pengendalian Kualitas Dengan Pendekatan p.d.c.a. (Plan-Do-Check-Act) Berdasarkan Standar Minimal Pelayanan Rumah Sakit Pada Rsud Dr. Adhyatma Semarang (Studi Kasus Pada Instalasi Radiologi). Diponegoro Journal Of Social And Politic , Hal. 1-12
[7]. Woroprobosari, Niluh Ringga. 2016. Efek Stokastik Radiasi Sinar-X Dental Pada Ibu Hamil Dan Janin. ODONTO Dental Journal. Volume 3. Nomer 1. Juli 2016 [8] Akhadi Mukhlis, 2000. Dasar- dasar Proteksi Radiasi. Jakarta. Rineka Cipta [9] Widyaningsih, Dewi. 2013. Penentuan Dosis Radiasi Eksternal Pada Pekerja Radiasi Di Ruang Penyinaran Unit Radioterapi Rumah Sakit Dr.Kariadi Semarang. Jurnal Berkala Fisika. Vol. 16, No. 2, April 2013, hal 57 – 62 [10] Martina,D, 2015. Uji Kolimator pada Pesawat Sinar-X Merk/ Type Mednif/sf-100by di Laboratorium Fisika Medik Menggunakan Unit RMI. Jurnal MIPA 38 (2) : 121-126
Published
2018-10-27
How to Cite
Cahyati, Y., Wahyojatmiko, A., & Udin, A. (2018). Pembuatan Saklar Otomatis Lampu Peringatan Pintu Ruang Foto Rongten Dalam Peningkatan Quality Control Laboratorium Radiologi. Health Care Media, 3(4), 35 - 40. Retrieved from https://stikeswch-malang.e-journal.id/Health/article/view/83