Survey Disaster Preparedness Remaja Di Kabupaten Malang
Abstract
Dalam manajemen bencana, fase preparedness adalah fase kritis dalam menentukan keberhasilan dari kegiatan manajemen bencana. Remaja adalah kelompok potensial yang seharusnya menjadi bagian penting dalam ketangguhan menghadapi bencana dimasyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap remaja terhadap kesiapsiagaan bencana yang ada di Kabupaten Malang. Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memperkuat pentingnya inovasi program peningkatan kapasitas penanggulangan bencana bagi kelompok remaja. Metode penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan crossectional dilakukan terhadap 685 siswa di lima sekolah yang terpilih dalam wilayah Kabupaten Malang. Melalui pendekatan accidental sampling para responden diminta untuk mengisi kuesioner yang telah disediakan. Sebagian besar responden adalah berusia 15 tahun (53%) dan memiliki tingkat pengetahuan didapatkan data bahwa 361 orang siswa yang menjadi responden (79,5%) memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terhadap kesiapsiagaan bencana. Terdapat korelasi antara korelasi pengetahuan dan sikap remaja terhadap bencana dengan nilai sig.(2-tailed) sebesar 0,000 dan angka koefisien korelasi sebesar 0,188. Implementasi dan keberlanjutan pelaksanaan SMAB serta program lain seperti Radar Kesna® diharapkan akan meningkatkan kapasitas remaja dalam menghadapi bencana di wilayah Kabupaten Malang.
References
2. Bandura, A. Social Learning Theory. New York: General Learning Corporation. 1971.
3. Bandura, A. Self efficacy: toward a unifying theory of behavioral change. Psichological review, 1977. 84, 191-215
4. Minami,H. &Young-Soo,S. International Council of Nurses (ICN) : Framework of Disaster Nursing Competencies. World Health Organization. 2009.
5. Federal Emergency Management Agency. Bringing youth preparedness education to the forefront: A literature review and recommendations. National Strategy For Youth Preparedness Education (Empowering, Educating and Building Resilience) U.S. Department of Homeland Security. 2010.
6. Humanitarian Country Team Indonesia, Indonesia Contingency Plan. 2011.
7. Supa, Pengpid & Peltzer, Karl. Injury and Social Correlates among in – School Adolescents in Four Southeast Asian Countries. Int. J. Environ. Res. Public Health. 2012.
8. Purnomo,S.H. Bupati: Secara Geografis Kabupaten Malang Rawan Bencana. Antara News Jawa Timur. 2013. Tersedia pada http://www.antarajatim.com/lihat/berita/113854/bupati-secara-geografis-kabupaten-malang-rawan-bencana. diakses tanggal 6 November 2016 pukul 21.35 WIB
9. Setyawati, H. Hubungan antara pengetahuan dengan kesiapsiagaan bencana gempa bumi pada siswa kelas XI IPS SMAN cawas Kabupaten Klaten. 2014.
10. Firmansyah et al. Hubungan pengetahuan dengan perilaku kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir dan longsor pada remaja usia 15 – 18 tahun di SMA al – HasanKemiri Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Artikel Ilmiah hasil Penelitian Mahasiswa, Universitas Negeri Jember. 2014.
11. Tuladhar et al., Knowledge of disaster risk reduction among school students in Nepal. Knowledge of disaster risk reduction among school students in Nepal, Geomatics, Natural Hazards and Risk, 2015. 5:3, 190-207.
12. Purwoko et al. Pengaruh pengetahuan dan sikap tentang resiko bencana banjir terhadap kesiapsiagaan remaja usia 15 – 18 tahun dalam menghadapi bencana banjir di Kelurahan Pedurungan Kidul Kota Semarang. Universitas negeri semarang. 2015. Jurnal geografi volume 12 no. 2 (215 dari 221)
13. BNPB.. Indo bencana : Informasi kebencanaan teraktual edisi Februari 2015. Pustadinmas Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2015
14. Syafi'i, I. Waspada, Enam Kecamatan di Kabupaten Malang ini Rawan Banjir. Malangtimes.com. 2016. Tersedia pada http://m.malangtimes.com/baca/15047/20161024/161336/waspada-enam-kecamatan-di-kabupaten-malang-ini-rawan-banjirdiakses tanggal 6 November 2016 pukul 20.43 WIB.
15. Manesh. A. Youth Are Our Future Assets In Emergency And Dissaster Management. Bull Emerg Trauma. 2017; 5 (1): 1 -3.
16. Mamon et al.,. Disaster Risk Reduction Knowledge of Grade 11 Students: Impact of Senior High School Disaster Education in the Philippines. Int J Health Syst Disaster Manage 2017;5:69-74.
17. Nana, Dede. Sekolah Terendam Banjir Sitiarjo, Begini Nasib Para Siswa yang Tengah Ujian. Jatimtimes.com. 2017 . http://m.jatimtimes.com/baca/160347/
20171019/105600/sekolah-terendam-banjir-sitiarjo-begini-nasib-para-siswa-yang-tengah-ujian/, diakses tanggal 6 Juni 2018 pukul 15.03 WIB.
18. Yuwanto, Endro.. Banjir Terjang Desa-Desa di Kabupaten Malang. Republika.co.id. Malangtimes.com. 2017. tersedia pada https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/10/18/oy0h7w438-banjir-terjang-desadesa-di-kabupaten-malang, diakses tanggal 22 Juli 2018 pukul 20.43 WIB.
19. Salasa et al. Pemberdayaan pada kelompok remaja melalui pendekatan contigency planning dalam meningkatkan kesiapsiagaan terhadap ancaman kematian akibat bencana. Jurnal pendidikan keperawatan indonesia. 2017.3 (2):154-166
20. Yodha, M.A. Potensi Bencana Geologi di Kabupaten Malang. Metrotvnews.com. 2017. Tersedia pada http://jatim.metrotvnews.com/peristiwa/0kpJG5qN-potensi-bencana-geologi-di-kabupaten-malang, diakses tanggal 5 November 2018 pukul 20.43 WIB.