TINJAUAN KEAKURATAN KODEFIKASI DIAGNOSIS UTAMA RAWAT INAP KASUS DIABETES MELLITUS TAHUN 2015 DI RUMAH SAKIT ISLAM GONDANGLEGI MALANG
Abstract
Coding adalah salah satu kegiatan pengolahan data rekam medis untuk memberikan kode baik berupa angka atau huruf atau kombinasi huruf dan angka sesuai komponen yang mewakili. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat keakuratan kodefikasi diagnosis utama rawat inap kasus diabetes mellitus dengan melihat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi akurasi coding dan karakteristik petugas coding yaitu faktor kelengkapan pengisian formulir resume medis, kemampuan petugas membaca diagnosis, sarana kerja, sarana komunikasi dan karakteristik petugas meliputi latar belakang pendidikan, lama kerja dan pelatihan yang diikuti. Desain penelitian ini menggunakan defskriptif. Variabel bebas dalam karya tulis ilmiah ini adalah keakuratan kodefikasi kasus diabetes mellitus dengan melihat indikator faktor-faktor yang mempengaruhi akurasi coding dan karakteristik petugas. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat keakuratan kodefikasi di RSI Gondanglegi yaitu 91% sudah baik, dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi akurasi coding yaitu kelengkapan pengisian formulir resume medis sebanyak 82% sudah baik, kemampuan petugas membaca diagnosis 100% sudah baik, sarana kerja petugas kodefikasi 91% sudah baik, sarana komunikasi 100% sudah baik. Latar belakang pendidikan kedua petugas adalah D3 Rekam medis dan Informasi Kesehatan, lama kerja petuas A 2 tahun, dan petugas B 1 tahun, dan hanya terdapat satu petugas yang sudah mengikuti pelatihan tentang kodefikasi. Jadi kesimpulannya adalah gambaran tingkat keakuratan kodefikasi rawat inap kasus diabetes mellitus di Rumah Sakit Islam Gondanglegi sudah baik, namun masih ada ketidaktersediaannya sarana kerja dan ketidaklengkapan pengisian pada formulir resume medis. Untuk itu peniliti menyarankan untuk meningkatkan dan mempertahankan keakuratan kodefikasi dengan memberikan penyuluhan terhadap tenaga kesehatan tentang pentingnya pengisian kelengkapan formulir resume medis, dan juga perlu lebih teliti dalam mengkode dan menganalisa diagnosis utama yang ada dengan mengikuti seminar dan pelatihan terkait coding.
References
[2] Suyono, 2006. Diabetes Melitus Di Indonesia. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. 857-1859. Jakarta:Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
[3] Kusumadewi. 2011. Hubungan Antara Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Kualitas Hidup Pada Peserta Prolanis Askes Di Surakarta. Jurnal Kesehatan
[4] Trisnawati, Shara K, dkk. 2013. Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe II di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 1 (5) 1-11.
[5] Almatsier S. 2005. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.