Hubungan Jenis Dan Penolong Persalinan Dengan Praktik Inisiasi Menyusu Dini Pada Ibu Hamil Trimester III

  • Elsa Budi Sihsiliya Program Studi DIII Kebidanan STIKes Widya Cipta Husada
  • Poppy Farantia Saputri Program Studi DIII Kebidanan STIKes Widya Cipta Husada
Keywords: IMD, Jenis Persalinan, Penolong Persalinan

Abstract

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan langkah awal keberhasilan bayi untuk belajar menyusu pertama sehingga ASI tetap di produksi. IMD dapat mencegah kematian neonatal, bagi ibu IMD dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas. IMD merangsang kontraksi uterus sehingga mengurangi perdarahan pasca persalinan. Riskesdas menujukkan cakupan IMD masih rendah 2010 adalah 29,3% dan tahun 2013 menjadi 34,5%. Keberhasilan IMD dipengaruhi oleh pengetahuan ibu, penolong persalinan dan jenis persalinan. Penolong persalinan sangat dominan dalam terlaksananya Inisiasi Menyusu Dini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan Penolong persalinan dan jenis persalinan dengan praktik Inisiasi Menyusui Dini. Desain penelitian ini menggunakan crosssectional. Populasi penelitian ini adalah Ibu bersalin dari bulan Maret - Juni 2018, dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling sehingga didapatkan jumlah sampel adalah 54 ibu hamil TM III yang dibagi menjadi kelompok yang diteiti dan kelompok kontrol. Pengumpulan data mengunakan kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitas. Analisa data menggunakan uji chi aquare. Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan yang signifikan antara jenis persalinan dengan praktik IMD (Asimp. Sig 0,009). Terdapat hubungan penolong persalinan dengan Praktik IMD (p value 0,002).. Dibutuhkan komitmen dari seluruh tenaga kesehatan khususnya yang berkaitan dengan ibu hamil dan bersalin untuk memberikan penyuluhan terkait dengan pentingnya IMD.

References

1. World Health Organization. 2010. Early Initiation of Breastfeeding: the Key to Survival and Beyond
2. Yuliarti, N. 2010. Keajaiban ASI, Makanan Terbaik untuk Kesehatan, Kecerdasan dan Kelincahan si Kecil. Yogyakarta. Penerbit CV Andi
3. Depkes RI. 2013. Profil Kesehatan Indonesia 2013. Diakses dari: (Sitasi 10 September 2013)
4. KPPA. 2013. Evaluasi Kota dan Kabupaten Layak Anak 2013. Dakses dari: < http://kpppa.malangkab.go.id/downloads/Penguatan%20Kelembagaanvv.pdf)
5. PWS KIA. 2016. PWS KIA Puskesmas Gedangan. Puskesmas Gedangan
6. Novianti, Mujiati. 2014. Faktor Pendukung keberhasilan Praktik Inisiasi Menyusu Dini di RS Swasta dan RS Pemerintah di Jakarta. Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat: Bdanan Litbang Kementrian Kesehatan RI
7. Ramadhanti, Indah Putri. 2014. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Inisiasi Menyusu Dini di Bidan Praktik Swasta Paulina Bukit Tinggi. Jurnal Kesehatan STIKes Prima Nusantara Bukittinggi, Vol. 7 No. 1 Januari 2016.
8. Putri. Rismaina. 2018. Hubungan Jenis Persalinan terhadap
Keberhasilan Inisiasi Menyusu Dini. FK UB
9. Rahmawati,Elsa Budi Sihsilya. 2015. Pengaruh Kelas Ibu Hamil terhadap Praktik Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada Ibu Bayi 6-12 bulan di Kelurahan Sisir Kota Batu. Tesis. Universitas Airlangga
10. Pangerapan, Nontje. L. 2016. Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Di RSUD Datoe Binangkang. Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado: Diakses 10 Agustus 2018: (https://ejournalhealth.com/index.php/CH/article/viewFile/126/122)
11. Nuryaningsih. 2012. Peran Jenis Persalinan Terhadap Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada Ibu Bersalin. Penelitian Dosen. FKK Universitas
Muhammadyah
Published
2018-10-27
How to Cite
Sihsiliya, E., & Saputri, P. (2018). Hubungan Jenis Dan Penolong Persalinan Dengan Praktik Inisiasi Menyusu Dini Pada Ibu Hamil Trimester III. Health Care Media, 3(4), 8 - 12. Retrieved from https://stikeswch-malang.e-journal.id/Health/article/view/78