PENGARUH OBESITAS, PARITAS DAN PENYAKIT PENYERTA DIABETES MELLITUS DAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA KEHAMILAN DI RSU HAJI SURABAYA

EFFECTS OF OBESITY, PARITY AND DISEASE COMORBID DIABETES MELLITUS AND HYPERTENSION WITH THE INCIDENCE OF PREECLAMPSIA IN PREGNANCY AT HAJI HOSPITAL SURABAYA

  • Shelvi Ovi Lestari Institut Teknologi Kesehatan Malang Widya Cipta Husada
Keywords: Obesitas, Paritas, Diabetes Mellitus, Hipertensi, Preeklampsia

Abstract

Diagnosis preeklampsia ditegakkan berdasarkan adanya hipertensi dan proteinuria pada usia kehamilan diatas 20 minggu. Faktor terjadinya preeklampsia adalah multiple caution, artinya banyak faktor penyebab namun tidak ada satu penyebab pasti. Faktor yang sering ditemukan sebagai faktor risiko antara lain nullipara, kehamilan ganda, usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, mempunyai riwayat keturunan preeklampsia, paritas, penyakit kronis seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit ginjal dan obesitas. Pada penelitian digunakan sampel sebanyak 315 ibu hamil yang diambil dengan teknik simple random sampling dengan analisis data chi square. Pengambilan data ibu hamil yang mengalami preeklampsia didapatkan melalui catatan rekam medis, dimana data yang dibutuhkan adalah data sekunder Ibu yaitu riwayat obesitas ibu (IMT), paritas dan penyakit penyerta selama kehamilan yaitu Diabetes Mellitus dan Hipertensi.Berdasarkan penelitian didapatkan hasil penelitian dengan p value 0,00 pada variabel obesitas dan hipertensi, yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara obesitas dan hipertensi dengan kejadian preeklampsia. Sedangkan variabel paritas didapatkan p value 0,12 dan variabel hipertensi p value 0,798, yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara paritas dan diabetes mellitus dengan kejadian preeklampsia.

References

1. ACOG. 2013. Task force on hypertension in pregnancy. Obest Gynecol 2013. Astuti, S., & dkk. 2017. Asuhan Ibu Dalam Masa Kehamilan. Jakarta: Erlangga. Ayu, N. 2016. Patologi dan Patofisiologi. Yogyakarta: Nuha Medika.
2. Brown C. M, & .D, G. V. 2011. Mechanisms And Management Of Hipertension In Pregnant Woman. Current Hypertension Reports.
3. Cunningham, F. G ., J. K. Leveno, S. L. Bloom, C Y. Spong, J S. Dashe, B L. Hoffman, B M. Casey, dan J. S. Sheffield. 2014. William Obstetric 24 th Edition. Mc Graw Hill Education.
4. Dinkes Surabaya. 2017. Profil Kesehatan Surabaya Tahun 2017.(online) www.depkes.go.id Diakses 28 September pukul 22.00 WIB.
5. Dinkes Jawa Timur.2015. Profil Kesehatan Jatim Tahun 2015.
6. Dypvik, J., Larsen, S., Haavaldsen, C., Jukic, A. M., Vatten, L. J., & Eskild, A. 2017. Placental weight in the first pregnancy and risk for preeclampsia in the second pregnancy: A population-based study of 186 859 women. European Journal of Obstetrics and Gynecology and Reproductive Biology, 214, 184– 189. https://doi.org/10.1016/j.ejogrb.2017.05.010
7. Fahira, N., & Arifuddin, A. 2017. Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil di RSU Anutapura Kota Palu 2 . Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako Healthy Tadulako Journal ( A . Fahira Nur , Adhar Arifuddin : 69-75 ) PENDAHULUAN Masalah kesehatan adalah suatu. 3(2), 69–75.
8. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI 2015.
9. Leveno, Kenneth J. 2010. Obstetri Williams : Panduan Ringkas Edisi 21. Jakarta : EGC.
10. Manuaba, I. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
11. Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. 2016. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis.
12. Parchem, J. G., Kanasaki, K., Kanasaki, M., Sugimoto, H., Xie, L., Hamano, Y., Kalluri, R. 2018. Loss of placental growth factor ameliorates maternal hypertension and preeclampsia in mice. Journal of Clinical Investigation, 128(11), 5008–5017. https://doi.org/10.1172/JCI99026.
13. PERKENI. 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PERKENI; 2011.
14. POGI.2014. Diagnosis dan Tatalaksana Pre - Eklampsia. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia.
15. Pratiwi, Ika. 2015."Hubungan Paritas Dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di RSUD Wonosari". Skripsi.Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Yogyakarta.
16. Prawirohardjo, S. 2013. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka.
17. Quan, L. M., Xu, Q. L., Zhang, G. Q., Wu, L. L., & Xu, H.2018. An analysis of the risk factors of preeclampsia and prediction based on combined biochemical indexes. Kaohsiung Journal of Medical Sciences, 34(2), 109–112. https://doi.org/10.1016/j.kjms.2017.10.001.
18. Reslan, O. M and Khalil, R. A.2010. Molecular and Vascular Targets In The Pathogenesis And Management Of The Hypertension Associated With Preeklampcsia. Cardiovascular & hematologi agents in medicinal chemistry. 8.(4), pp.204-26. doi: 10.2174/187152510792481234.
19. Saifuddin, Abdul Bari, & dkk. (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
20. Sembiring. (2018). Aktivitas Fisik, Stres, Mean Arterial Pressure (Map), Roll Over Test (ROT) Dan Kortisol Sebagai Prediktor Hipertensi Pada Kehamilan. Universitas Hasanuddin.
21. Sinclair.2011. Buku Saku Kebidanan. Jakarta: EGC. Sugiyono.2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
22. Sunarto, A.2015. Hubungan Faktor Risiko Usia Ibu , Gravida , Dan Indeks Masa Tubuh dengan Kejadian Preeklamsia di RSUD Tugurejo Semarang. 1–79.
Published
2024-10-30
How to Cite
Lestari, S. (2024). PENGARUH OBESITAS, PARITAS DAN PENYAKIT PENYERTA DIABETES MELLITUS DAN HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA PADA KEHAMILAN DI RSU HAJI SURABAYA. Health Care Media, 8(2), 87-93. https://doi.org/10.70633/2721-6993.252
Section
Healt Care Media