FAKTOR RISIKO KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI RSIA PERTIWI MAKASSAR
Abstract
Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia Di RSIA Pertiwi Makassar (dibimbing oleh Nurhaedar Jafar, dan Multazam).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya faktor risiko: paritas, riwayat preeklampsia ,riwayat keluarga, kehamilan ganda, jarak antar kehamilan, sosio-demografi (usia, pendidikan dan pekerjaan ibu hamil) terhadap kejadian preeklampsia di RSIA Pertiwi Makassar.Jenis penelitian adalah analitik dengan pendekatan case control study secara restrospektif. Penelitian ini menggunakan data sekunder melalui rekam medik RSIA Pertiwi Makassar bulan Januari 2014- Desember 2015, sebanyak 187 ibu hamil pada kelompok kasus dan 187 ibu hamil pada kelompok kontrol, penelitian dilakukan pada bulan April – Mei 2016. Data dianalisis dengan menggunakan Crosstabulation.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : Paritas (p=0.022; OR=1.613; CI= 1.070-2.431); Riwayat preeklampsia (p=0.000; OR=45.880; CI=6.222-338.294); Riwayat keluarga preeklampsia (p= 0.000; OR=45.880;CI=6.222-338.294); Jarak antar kehamilan (p= 0.024; OR=1.627; CI=1.064-2.487); Usia ibu hamil (p = 0.000; OR=3.011; CI=1.852-4.895); Kehamilan ganda (p=0.609; OR=1.300; CI=0.474-3.567); dan Pekerjaan ibu hamil (p = 0.069; OR=1.513; CI=0.966-2.370) merupakan faktor risiko terjadinya preeklampsia. Sementara Pendidikan (p=0.013; OR=0.536; CI=0.326-0.881) merupakan faktor protektif terjadinya preeklampsia.
Simpulan: pendidikan ibu hamil merupakan faktor protektif terjadinya preeklampsia. Sementara paritas, riwayat preeklampsia, riwayat keluarga preeklampsia, jarak antar kehamilan, kehamilan ganda, usia, dan pekerjaan ibu hamil merupakan faktor risiko terjadinya preeklampsia.
References
[2]Symonds, E. Michael. (2010). Maternal-Fetal Nutrition during Pregnancy and Lactation.Cambridge University Press, New York
[3]WHO (World Health Organization). 2011. Department of Reproductive Health and Research, Department of Maternal, Newborn, Child and Adolescent Health, and Department of Nutrition for Health and Development, WHO Recommendations for Prevention and Treatment of Pre-Eclampsia and Eclampsia, World Health Organization.
[4]BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional). 2013. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012. Jakarta: BKKBN
[5]Bappenas (Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional).2014.Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2013. Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
[6]Sardjunani, N. 2014.Draft Final Laporan Pencaaian Tujuan Pembangunan Milenium Di Indonesia 2013. In: KEMENPPN/BAPENAS (ed.) Finalisasi Draft Laporan Pencaaian MDGs Indonesia 2013. Hotel Sari Pan Pasific: Bappenas.
[7]World Health Organization (WHO). 2013. Maternal Mortality Database in World.
[8]Saputra, W. 2013.Angka Kematian Ibu (AKI) Melonjak, Indonesia Mundur 15 Tahun.Prakarsa Policy Review. Jakarta: Perkumpulan Prakarsa.
[9]Steegers, E.A., P. von Dadelszen, J. J. Duvekot, and R. Pijnenborg, “Pre-eclampsia,” The Lancet, vol. 376, pp. 631–644, 2010.
[10]Angsar, D. 2003. Hipertensi dalam kehamilan. Edisi II. Surabaya: Lab/SMF Obstetri Ginekologi, Fakultas kedokteran UNAIR/RSUD Dr Soetomo.
[11]Sibai B, Dekker G., & Kupferminc M. 2005. Pre-eclampsia. Lancet 365 785–799. (doi:10.1016/S0140-6736(05)71003-5)
[12]Janet MC, Kevin E Kip, Jorn Olsen. Risk of early or severe preeclampsia related to pre-existing conditions.International Journal of Epidemiology. 2006;36:412-9.
[13]Agustina H, dkk. Referat Preeklampsia. Purwokerto. Universitas Jendral Sudirman. 2011
[14]Michelle H., & Richard L..Pathophysiology of the Clinical Manifestations of Preeclampsia. Clin J Am Soc Nephrol. 2007;2:543-9.
[15]Windaryani Yuyun, Sunarti Dode, & Alfrida Mallo.2013.Hubungan Antara Primigravida / Multigravida Dengan Angka Kejadian Preeklamsia / Eklamsia Di RSKDIA Siti Fatimah Makassar.Volume 1 Nomor 6 Tahun 2013.ISSN : 2302-1721. Pp 1-6
[16]Sutrimah, Mifbakhuddin & Wahyuni, D. 2014.Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang
[17]Viktor. 2007. Analisis faktor risiko pada kelahiran mati di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2005-2006.Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara.
[18]Kusumawati Y. 2006. Faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap persalinan dengan tindakan di RS dr. Moewardi Surakarta. Tesis Magister Epidemiologi. Semarang: Universitas Diponegoro.
[19]Carolan, M. 2013. Maternal age >/=45 years and maternal and perinatal outcomes: a review of the evidence.Midwifery, 29, 479-89.
[20]Faras, Handayani. 2006. Berat Badan Lahir Rendah Tak Selalu Dirawat.Di RS.On-line Artikel.
[21]Gunawan, 2010. Bab 1-2.pdf (Secured). Bab-II Landasan Teori-upn Veteran Jakarta, http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/4S1 kedokteran/207311168/Bab%201. pdf. Diakses 16 Maret 2013.
[22]Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
[23]Rahayuningsih, FB. & Trisnawati, AG. 2012. Hubungan Jarak Kelahiran dengan Kejadian Pre-eklamsia.Yogyakarta: Prosidingkan Seminar Nasional "Kiat Menjadi Perawat Peneliti yang Handal