HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN ORANGTUA DAN ASUPAN MAKAN ZAT GIZI MAKRO BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA SAWAHAN KECAMATAN TUREN
Abstract
Permasalahan gizi yang terjadi pada balita di Indonesia memiliki peranan penting terhadap kualitas perkembangan seorang anak. Balita mengalami siklus pertumbuhan dan membutuhkan zat gizi lebih besar dibanding kelompok umur yang lain, balita lebih rentan mengalami masalah gizi. Masalah gizi pada balita antara lain stunting, wasting, overweight, underweight. Status gizi dipengaruhi kecukupan zat gizi khususnya energi, protein, lemak, dan karbohidrat serta pendapatan orangtua yang menentukan kualitas maupun kuantitas hidangan keluarga. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan tingkat pendapatan orangtua dan asupan makan zat gizi makro terhadap status gizi balita. Penelitian menggunakan metode survey korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian dilakukan di Desa Sawahan Kecamatan Turen. Sampel pada penelitian ini diambil menggunakan metode simple random sampling dengan jumlah sebanyak 55 sampel. Uji analisis yang digunakan Uji Spearman. Terdapat 64% balita memiliki status gizi baik. Dari hasil menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara asupan energi (p =0,000 ), karbohidrat (p = 0,000), protein (p= 0,000), dan lemak (p = 0,000) dengan status gizi balita, tapi tidak ada hubungan antara pendapatan orangtua (p = 0,973) dengan status gizi balita. Disimpulkan bahwa adanya hubungan antara asupan makan zat gizi makro dengan status gizi balita, tetapi tidak ada hubungan antara pendapatan orangtua dengan status gizi balita.
References
Afifah L. (2019). Hubungan Pendapatan, Tingkat Asupan Energi dan Karbohidrat dengan Status Gizi Balita Usia 2-5 Tahun di Daerah Kantong Kemiskinan. Amerta Nutrition Journal. 3(3).
Agustina, W., Idrus J., Erry Y.M., Mury K. (2015). Asupan Zat Gizi Makro dan Serat Menurut Status Gizi Anak Usia 6-12 Tahun Di Pulau Sulawesi.
Almatsier,S. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama
Andina Rachmayani, S., Kuswari, M., & Melani, V. (2018). Hubungan Asupan Zat Gizi dan Status Gizi Remaja Putri di SMK Ciawi Bogor. Indonesian Journal of Human Nutrition. 5(2), 125–130.
Aprillia, Desy Dwi. 2015. Konsumsi Air Putih, Status Gizi, dan Status Kesehatan Penghuni Panti Werda di Kabupaten Pacitan. Jurnal Gizi dan Pangan. 9(3), 167-72.
Arikunto. (2016). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Ernawati, F., Yuriestia Arifin, A., Prihatini, M., Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, P., & Kesehatan Jl Percetakan, K. R. (2019). Hubungan Asupan Lemak Dengan Status Gizi Anak Usia 6 Bulan-12 Tahun Di Indonesia (Relationship Between Fat Intake and Nutritional Status in Children Aged 6 Months To 12 Years in Indonesia). 42(1), 41–47.
Handayani, Erly. 2014. Pengaruh Pengetahuan Gizi Ibu dan Pendapatan Orang Tua terhadap Pola Makan Anak Balita umur 6 bulan-5 tahun di Dusun I Desa Palumbungan Kecamatan Bobot Sari Kabupaten Purbalingga. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Hardinsyah dan I Dewa Nyoman Supariasa. 2017. Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
Harjatmo, Titus Priyo, Par’i, Holil M., & Wiyono, Sugeng. (2017). Penilaian Status Gizi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Indarti Y. (2016). Hubungan status ekonomi keluarga dengan status gizi balita di Kecamatan Ajung Kabupaten Jember tahun 2016. Jurnal Fenomena.
Kadir S. (2019). Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dari Sarapan dengan Status Gizi Siswa. Jambura. Journal of Health Sciences and Research.
Karyadi, Darwin. (2014). Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan. Jakarta: Gramedia. Kementrian Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta: Sekretariat Badan
Litbang Kesehatan.
Kementrian Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018). Laporan Provinsi Jawa Timur Riskesdas 2018. Jakarta: Balitbangkes. Khomsah, Nur B., dan Puspowati S.D. (2020). Hubungan Tingkat Konsumsi Zat Gizi Makrro dengan Status Gizi Anak Balita di Desa Cangkol
Kabupaten Sukoharjo. Skripsi Thesis.
Kusumayanti E., Zurrahmi Z.R. (2020). Hubungan Pendapatan Keluarga dengan Status Gizi Balita di Desa Tambang Wilayah Kerja Puskesmas Tambang Kabupaten Kampar Tahun 2019. Jurnal Ners.
Liunokas, Arnol F. (2019). Gambaran Asupan Zat Gizi Makro pada Balita Gizi Kurang Umur 24-59 Bulan di Desa Lifuleo Kecamatan Kupang Barat.
Mada R., Kapantow N.H., dan Punuh M.I. (2018). “Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi dengan Status Gizi pada Anak Usia 24-59 Bulan di Kecamatan Tombatu Uatara Kabupaten Minahasa Tenggara”. Jurnal Kesmas. 7(4).
Mubarokah, A., Sartono, A.,& Isworo, T. J. (2014). Hubungan pengetahuan gizi dan keamanan pangan dengan konsumsi mie instan pada santriwati sma pondok pesantren asy-syarifah mranggen Demak. Jurnal Gizi UMS, 3(I).
Nooragni A. (2020). Kajian Kualitas Dan Kuantitas Konsumsi Makan Pada Balita Di Desa Terong Dlingo Kabupaten Bantul.
Notoadmojo. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Novebrianti A. (2022). Hubungan Asupan Zat Gizi dan Pendapatan Keluarga dengan
Status Gizi Anak SD Negeri 120 Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2022.
Panti Werda Di Kabupaten Pacitan. Jurnal Gizi dan Pangan. 9(3):167–72. Parinduri, M. S., & Safitri, D. E. (2018). Asupan Karbohidrat Dan Protein
Berhubungan Dengan Status Gizi Anak Sekolah Di Syafana Islamic School Primary, Tangerang Selatan Tahun 2017. ARGIPA. 3(1), 48–58.
Reksa Y., dkk. (2018). Tingkat Pendapatan, Kecukupan Energi dan Hidden Hunger dengan Status Gizi Balita. Jurnal Kesehatan. 9(3).
Roficha H.N., Suaib F., Hendrayati. (2018). Pengaruh Pengetahuan Gizi Ibu dan Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Status Gizi Balita Umur 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea Jaya. Media Gizi. 25(1).
Rosdiana, Riswan, Musaidah, Hardi, Siska. (2020). “Faktor Yang Berhubungan dengan Status Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi Kassi Kota Makassar”. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 10(1).
Rosdiani, Dini. 2013. Model Pembelajaran Langsung Dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta.
Septiari, Bety Bea. 2015. Mencetak Balita Cerdas dan Pola Asuh Orang Tua.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Sirajuddin D. (2014). Survei Konsumsi Pangan. Jakarta EGC.
Soetjiningsih, S. & Ranuh, I. (2015). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Suhardjo. (2013). Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.
Sulistyawati, A. (2014). Deteksi Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Salemba Medika. Supariasa, I. D., Bakri, B., & Fajar, I. (2016). Penilaian Status Gizi. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Surijati. 2021. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola makan siswa sekolah dasar di Kabupaten Banyumas. Nutriology Jurnal : Pangan Gizi, Kesehatan. 2(1) : 95-100.
Suryani E. 2015. Pengaruh pendapatan orang tua terhadap motivasi menyekolahkan anak ke SMA di Desa Ngadem Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang Tahun 2006.
Titus Priyo Harjatmo, Holil M. Par’i, S. W. (2017). Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan Penilaian Status Gizi.
Tuanakotta, T. M. (2015). Tuanakotta, Theodorus M. 2007. Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Biomass Chem Eng.
Yosephin, Ardhianto dan Haryati T. (2016). Economics Development Analysis Journal
Yosephin, B. (2018). Tuntunan Praktis Menghitung Kebutuhan Gizi.
Perpustakaan Tenas Effendy Kota Pekanbaru.
Zakiah. (2014). Hubungan penerapan pedoman gizi seimbang dengan status gizi pada mahasiswa fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan UIN Syarif Hidayatullah. Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.