GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU KONSUMSI OBAT TENTANG SWAMEDIKASI PADA REMAJA DENGAN KEJADIAN GASTRITIS DI PONDOK PESANTREN RAUDLATUL ULUM 1 MALANG
Abstract
Swamedikasi merupakan pemilihan dan penggunaan obat, termasuk pengobatan herbal dan tradisional oleh individu untuk merawat diri sendiri dari penyakit atau gejala seperti gastritis. Individu yang mengalami kekambuhan gastritis secara tiba-tiba, pada umumnya melakukan swamedikasi untuk mengatasi keluhannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku konsumsi obat tentang swamedikasi pada remaja dengan kejadian gastritis di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Malang. Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional dengan sampel 100 responden. Hasil uji validitas kuesioner menggunakan SPSS 16 didapatkan nilai coreccted item- total correlation lebih besar dari r tabel 0,482 dan realibel cronbach’s alpha dengan nilai 0,906 pada kuesioner pengetahuan dan 0,907 pada kuesioner perilaku konsumsi obat, sehingga kuesioner tersebut dikatakan valid dan realibel. Hasil penelitian menunjukan pengetahuan berdasarkan tingkat pendidikan remaja mayoritas mendekati nilai skor maksimal, distribusi frekuensi jenis obat promag lebih banyak digunakan, 79% penggunaan obat sesuai dosis, 79 % responden tidak merasakan efek samping dan mayoritas responden memilih apotek sebagai sarana swamedikasi. Pengetahuan remaja tentang swamedikasi mendekati nilai skor maksimal dengan nilai median 31,00 dan perilaku konsumsi obat tentang swamedikasi mendekati nilai skor minimal dengan nilai median 48,50. Hasil tersebut menunjukkan semakin tinggi tingkat pendidikan maka tingkat pengetahuan remaja semakin luas, serta perilaku konsumsi obat menunjukkan hasil berarti kurang baik.
References
2. Antari, N. P. U. (2016) „Knowledge Level On Medicine Handling In Self Medication And Its Effect On Respondences Habit Of Medicine Usage In Gunung Sari Pharmacy‟, 2(2), pp. 53– 56.
3. Asnasari, L. (2017) „Hubungan Pengetahuan Tentang Swamedikasi dengan Pola penggunaan Obat Pada Masyarakat Dusun Kenaran, Sumberharjo, Prabanan, Sleman, Yogyakarta‟, Universitas Sanata Dhrama
4. BPOM RI (2014) „Menuju Swamedikasi yang Aman dalam Farmakovigilans‟, BPOM RI, 15(1), pp. 1–12
5. BPS Malang (2018) „Kabupaten Malang Dalam Angka Malang Regency in Figures 2018‟, in BPS-Statistics of Malang Regency (ed.). Kabupaten Malang: BPS-Statistics of Malang Regency, p. 56
6. Fuaddah, A. T. (2014) Deskripsi Perilaku Swamedikasi (Pengobatan Sendiri) Pada Masyarakat Di Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga, Jurnal Undip. Availableat:http://eprints.undip.ac.id/535 24/.
7. Gopalakrishnan, S. (2015) „Self- Medication and Its Challenges : A Review. Research Journal of Pharmaceutical , Biological and Chemical Sciences Self-Medication and Its Challenges : A Review .‟, (November).
8. Ikhda, K. (2016) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pasien swamedikasi obat antinyeri di apotik kabupaten rembang. uin syarif hidayatulah jakarta.
9. Isna, A. (2018) „Profil Pelayanan Swamedikasi Oleh Apoteker di 6 Apotek Kota Surakarta‟, Universitas Muhammadiyah Surakarta, p. 6.
10. Kevin, A. (2018) Resiko Mengonsumsi ObatBebas,www.alodokter.com.Availabl eat:https://www.alodokter.com/risiko- mengonsumsi-obat-bebas.
11. Kusuma, P. (2010) „Pengaruh Tingkat Pendidikan , Pengetahuan , Sikap dan Terpaan Iklan Layanan Masyarakat KB Versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu di TV terhadap Perilaku KB pada Wanita atau Pria dalam Usia Subur‟, Jurnal Interaksi, pp. 46–56.
12. Meilani, R. D. (2016) „Pengetahuan Pasien Dengan Gastritis Tentang Pencegahan Kekambuhan Gastritis‟, 7(2), pp. 34–39.
13. Novitasari, A. (2017) „Faktor determinan gastritis klinis pada mahasiswa di fakultas kesehatan masyarakat universitas halu oleo tahun 2016‟, JIMKESMAS, 2(6), pp. 1–11.
14. Nur Aini, dkk (2017) „Tingkat Pengetahuan Pasien dan Rasionalitas Swamedikasi di Tiga Apotek Kota Panyabungan‟, 3(May), pp. 186–192.
15. Notoatmodjo (2012) Metode Penelitian Kesehatan. Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
16. Pratiwi, P. N. (2014) „Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku Swamedikasi Obat Anti-Inflamasi Non- Steroid Oral Pada Etnis Thionghoa Di Surabaya‟, Jurnal Farmasi Komunitas, 1(2), pp. 36–40.
17. Retno, P. (2017) Hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat Pengetahuan dengan perilaku hidup sehat Kualitas lingkungan rumah (Studi Mayarakat Kabupaten Pringsewu, Kelurahan Pringsewu Barat). Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas lampung bandar lampung.
18. Sani, W. L. T. (2016) „Analisis faktor kejadian penyakit gastritis pada petani nilam di wilayah kerja puskesmas tiworo selatan kab. muna barat desa kasimpa jaya tahun 2016‟, JIMKESMAS, 1(4), pp. 1–12.
19. Selma, S. dkk (2017) „Pengetahuan , Sikap , dan Perilaku Masyarakat dalam Memilih Obat yang Aman di Tiga Provinsi di Indonesia‟, Jurnal Kefarmasian Indonesia, 7(2), pp. 136– 145.
20. SJRUM (2014) „Sudan Journal of Rational Use of Medicine- Self Medication‟, World Health Organization, (6).
21. Wawan, A. (2010) Teori & Pengukuran Pengetahuan ,Sikap, dan Perilaku Manusia. Ketiga. Yogyakarta: Nuha Medika.