HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPUTUSAN MENJADI AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA PADA PASANGAN USIA SUBUR DI DUSUN TAMBAK BAYAN, BABARSARI, YOGYAKARTA

  • Siska . Universitas Ahmad Dahlan
  • Siti Uswatun Chasanah Universitas Ahmad Dahlan
  • Ima Sukmawati Universitas Ahmad Dahlan
Keywords: Tingkat pengetahuan, Akseptor KB, Usia Subur

Abstract

Jumlah penduduk dunia mencapai 7 miliar hingga akhir tahun 2012. Negara Indonesia berada di urutan ke 4 penduduk terbanyak dunia. Setelah Cina, India, dan Amerika. Sensus penduduk Indonesia 247. 641. 326 jiwa. Untuk mengatasi terjadinya ledakan penduduk tersebut maka pemerintah mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) sejak tahun 1957.  Tujuan dari penelitian ini adalah  untuk  mengetahui  hubungan  antara tingkat pengetahuan dengan keputusan menjadi akseptor keluarga berencana pada pasangan usia subur di Dusun Tambak Bayan, Babarsari Yogyakarta Metode Penelitian termasuk survei analitik dengan menggunakan desain penelitian Cross Sectional. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan metode total sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan spearman rank  dengan taraf kesalahan 5% (0,05).  Hasil uji statistik korelasi Spearman Rank mendapatkan Sig. (2-tailed) = 0,000  yang menunjukan bahwa  0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha di terima yaitu terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan keputusan akseptor KB pada pasangan usia subur  di Dusun Tambak Bayan dengan tingkat korelasi tergolong kuat dengan 0,690. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa  Ada hubungan  antara tingkat pengetahuan dengan keputusan menjadi akseptor keluarga berencana pada pasangan usia subur di Dusun Tambak Bayan, Babarsari Yogyakarta.

References

[1] Albar E, Winkjosastro H, Saifuddin AB, 2006, Ilmu Kandungan, EdisiKedua, Cetakan Keempat, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
[2] Barbara, 2004. Keluarga erencana..Pustaka Sinar Harapan : Jakarta
[3]Kependudukandan KB BKKBN provinsi Jawa Tengah.Jawa Tengah: BKKBN Provinsi BKKBN.2012. Evaluasi Pembangunan
[4]Notoatmodjo, (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta
[5]Sarwono.(2004). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta
[6] Setiawan dan Saryono, 2009. Kamus Praktis Kesehatan. EGC : Jakarta.
[7] Hartanto, H, 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi .Pustaka Sinar Harapan,: Jakarta
[8] Susilawati , 2009. Mengenal Kesehatan Ibu dan Anak , Rineka Cipta : Jakarta
[9] Sofyan, 2010. Mengenal Alat Kontrasepsi Secara Baik. Rineka Cipta : Jakarta.
[10] Syaifudin.(2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal DanNeonatal.Jakarta:YBP-SP
[11] Setiawan dan Saryono ,2010, Medikal bedah . EGC : Jakarta
[12] Handayani, 2010.Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka Rihama
[13] Hanifa , 2005. Keperawatan Maternitas Untuk Buku Ajar. EGC : Jakrta
Published
2017-03-30
How to Cite
., S., Chasanah, S., & Sukmawati, I. (2017). HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPUTUSAN MENJADI AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA PADA PASANGAN USIA SUBUR DI DUSUN TAMBAK BAYAN, BABARSARI, YOGYAKARTA. Health Care Media, 3(1), 15 - 19. https://doi.org/10.70633/2721-6993.19