FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KETERLAMBATAN BICARA DI HOUSE OF FATIMA CHILD CENTER KOTA MALANG
Abstract
Departemen kesehatan RI dalam Widati (2012) melaporkan bahwa 0,4 juta (16%) balita Indonesia mengalami gangguan perkembangan, gangguan pendengaran, kecerdasan kurang dan keterlambatan bicara.1 Gangguan perkembangan bicara dan bahasa merupakan gangguan perkembangan yang sering ditemukan pada anak usia 3-16 tahun. Angka kejadiannya berkisar antara 1% sampai 32% pada populasi yang normal.2 Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Keterlambatan Bicara Di House of Fatima Child Center Kota Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian retrospektif, dengan desain analitik. Subjek penelitian anak yang memiliki keterlambatan bicara disertai gangguan pendengaran, autisme, kelainan kromosom, ADD, ADHD, dan CP. Teknik accidental sampling. Hasil menunjukkan bahwa Sebagian besar responden yang mengalami keterlambatan bicara disertai ADD sebanyak 35 (36,1%) responden, ADHD sebanyak 13 (13,4%) responden, dan Autisme sebanyak 10 (10,3%) responden. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara Autisme, ADD, ADHD terhadap keterlambatan bicara di House Of Fatima Child Center Kota Malang.
Kata Kunci : Gangguan Pendengaran, Autisme, Kelainan Kromosom, ADD, ADHD, CP, dan Keterlambatan Bicara.
References
2. Kay-Lambkin, F., Kemp, E., Stafford, K., & Hazell, T. (2007). Mental health promotion and early intervention in early childhood and primary school settings: A review. The Journal of Student Wellbeing, 1(1), 31-56.
3. Ranuh, S. (2015). Tumbuh Kembang Anak Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
4. Klinik Tumbuh Kembang Anak RS. Dr. Kariadi. (2007). Studi pendahuluan disfasia
perkembangan. Semarang.
5. Nadhiroh. (2012). Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak. Avaible from: http://www.Skripsipedia.com/2012/01/penyimpangan-tumbuh-kembanganak
6. Judarwanto, Widodo. (2008). Keterlambatan bicara-speech delay. Available from: http://www.keterlambatan-bicara.blogspot.com
7. Delphie, B. (2006). Pembelajaran anak berkebutuhan khusus. Bandung: Refika Aditama.
8. Ormrod, J. E. (2008). Psikologi pendidikan edisi keenam. Jakarta: Penerbit Erlangga.
9. Maslim, R. (2013). Diagnosis gangguan jiwa rujukan ringkas dari PPDGJ-III dan DSM-5. Jakarta: PT Nuh Jaya.
10. Ahmad Susanto, M. P. (2011). Perkembangan anak usia dini: pengantar dalam berbagai aspeknya. Kencana.
American Psychiatric Association, A. P., & American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-5.
11. Widyawaty, E. D. (2019). Hubungan Riwayat Status Gizi Ibu Saat Hamil Dengan Berat Badan Lahir. NersMid, 2(1).
12. Widyawaty, E. D., & Andriani, R. (2018). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester II-III Tentang Senam Hamil Dengan Melakukan Senam Hamil. NERSMID: Jurnal Keperawatan dan Kebidanan, 1(2), 119-140.
13. Widyawaty, E. D. (2020). STUDI KUANTITATIF TENTANG HUBUNGAN MINAT IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET FE DENGAN KEJADIAN ANEMIA. Health Care Media, 4(1), 32-36.