HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DI BPS SUNARSIH NGAJUM KABUPATEN MALANG

  • Nurya Viandika D – III Kebidanan, STIKes Widya Cipta Husada Kepanjen
  • Nurfitria Dara Latuconsina D – III Kebidanan, STIKes Widya Cipta Husada Kepanjen
Keywords: alat kontrasepsi hormonal, peningkatan berat badan

Abstract

Akseptor KB di Jawa Timur adalah 43,41% akseptor KB suntik. Kenaikan berat badan merupakan salah satu efek samping yang sering dikeluhkan oleh akseptor KB hormonal (pil, suntik dan implan). Apabila hal ini tidak diatasi dapat berakibat obesitas, masalah psikologis terkait body image, hipertensi, jantung, diabetes dan kehamilan beresiko. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan penggunaan alat kontrasepsi hormonal dengan kejadian peningkatan berat badan. Desain penelitian ini adalah Cross Sectional. Populasi sebanyak 108 akseptor, menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 52 akseptor KB. Variabel independen dalam penelitian ini adalah penggunaan alat kontrasepsi hormonal, dan variabel dependennya adalah peningkatan berat badan. Data diolah dengan menggunakan SPSS versi 16 dengan menggunakan uji Chi- Square didapatkan ρ value 0,000 < α (0,05). Kesimpulannya adalah ada hubungan antara penggunaan alat kontrasepsi hormonal dengan kejadian peningkatan berat badan di BPS Sunarsih, Amd.Keb Ngajum. Disarankan akseptor yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal untuk mengatur pola makan, dan banyak berolah raga, sehingga untuk menghindari obesitas.

References

1. Saifuddin, A. Bari, 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2th Ed. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjdo.
2. Varney, Helen, 2006. Asuhan Kebidanan. Jakarta: BGC
3. BKKBN Kabupaten Malang, 2013. Laporan Hasil Pelayanan Peserta KB Baru Menurut Metode Kontrasepsi.
4. Kusmiran, Eny. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta. Salemba Medika.
5. Nirmala. 2008. Hidup Sehat Dengan Menopause. Jakarta : Buku Populer Nirmala
6. Manuaba, (2013). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan
7. Baziad, Ali. 2008. Menopause dan Andropause. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta
8. Lestary, D. 2010. Seluk Beluk Menopause. Yogyakarta: Nuha Medika.
9. Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Edisirevisi). Jakarta: PT Rineka Cipta.
10. Notoatmodjo, S. (2010). Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakatra: Rineka Cipta
11. (2007). Ptomosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta
12. Manuru, P. (2011). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Mengenai Menopause Terhadap Tingkat
Pengetahuan Ibu Usia 45-55 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Tonsea
13. Ramdani, P (2015). Tingkat PengetahuanIbu Menopause TentangPerubahanFisiologi Dan PsikologiPada Masa Menopause Di Dusun KepuhRt 02/01, Polokarto, Sukoharjo. 11. Suhaidah, D. (2013). Hubungan Tingkat PengetahuanDengan Tingkat KecemasanPerempuanDalamMeng hadapi Menopause Di Wilayah
KerjaPuskesmasKelurahanPuloGeb ang. Jakarta Timur
14. IlafiRumaisya N, Siti Maesaroh. (2015). HubunganPengetahuan Wanita Usia 48–55 TahunTentang Menopause DenganSikapDalamMenghadapi PerubahanPada MasaMenopause.
Published
2017-09-30
How to Cite
Viandika, N., & Latuconsina, N. (2017). HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DI BPS SUNARSIH NGAJUM KABUPATEN MALANG. Health Care Media, 3(2), 21 - 28. Retrieved from https://stikeswch-malang.e-journal.id/Health/article/view/14