UPAYA BERHENTI MEROKOK PADA REMAJA DI KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG
UPAYA BERHENTI MEROKOK PADA REMAJA DI KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG
Abstract
Tingginya prevalensi merokok pada remaja dari tahun-ketahun dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan, adanya dampak negatif tersebut membuat banyak remaja mencoba untuk berhenti merokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran upaya berhenti merokok pada remaja. Jenis penelitian yang digunakan adalah dekriptif dengan pendekatan cross sectional. Terdapat 2 variabel dalam penelitian ini yaitu perilaku merokok dan upaya berhenti merokok. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 325 responden termasuk dalam ketegori perokok aktif dengan jumlah konsumsi 1-10 batang rokok yang biasanya dikonsumsi di rumah, warung kopi, dan toilet sekolah. Selain itu mayoritas responden pernah mencoba berhenti merokok dengan mengandalkan diri sendiri seperti: mengurangi jumlah konsumsi rokok, dan olahraga, selain itu banyak responden yang meminta bantuan kepada teman, dan orang tua dalam mendukung proses berhenti merokok, namun banyak dari responden yang mengalami kesulitan berhenti merokok dengan alasan perokok lainnya, dan adanya kegiatan. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa banyaknya kalangan remaja yang sudah merokok dan pernah mencoba berhenti merokok dengan mengandalkan diri sendiri, namun gagal selama proses berhenti merokok, dari hasil penelitian ini maka dapat disarankan kepada pihak sekolah terkait untuk melakukan kerjasama lintas sektor dalam mengurangi dampak negatif merokok melalui UKS sekolah.
References
2. Balitbangkes (2013) ‘Riset Kesehatan Dasar’, Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes RI. Jakarta.
3. Chaiton, M. et al. (2016) ‘Estimating the number of quit attempts it takes to quit smoking successfully in a longitudinal cohort of smokers’, BMJ, pp. 1–9. doi: 10.1136/bmjopen-2016-011045.
4. Creswell, K. G., Cheng, Y. and Levine, M. D. (2015) ‘Original investigation A Test of the Stress-Buffering Model of Social Support in Smoking Cessation : Is the Relationship Between Social Support and Time to Relapse Mediated by Reduced Withdrawal Symptoms ?’, Nicotine & Tobacco Research, 17(5), pp. 566–571. doi: 10.1093/ntr/ntu192.
5. Ediana, D. (2018) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku Merokok Di Dalam Rumah Di Kelurahan Tarok’, Human Care, 1(1).
6. Fawzani, N. and Triratnawati, A. (2005) ‘Terapi Berhenti Merokok (Studi Kasus 3 Perokok Berat)’, Makara Kesehatan, 9(1), pp. 15–22.
7. Firzawati (2015) Faktor Upaya Berhenti Merokok Pada Perokok Aktif Umur 15 Tahun Keatas Di Indonesia. Indonesia.
8. Graha, C. K. (2010) 100 Questions and Answers: Kolesterol. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
9. Husain, A. (2008) Tobat Merokok Rahasia dan Cara Empatik Berhenti Merokok. Depok: Pustaka Iman.
10. Kurniawan, A. and Ridlo, M. R. (2017) ‘Perilaku Konsumtif Remaja Penikmat Warung Kopi’, Sosiologi DILEMA, 32(1), pp. 9–22.
11. Laksmiarti, T. et al. (2013) Riset Kesehatan Dasar 2013 Dalam Angka Provinsi Jawa Timur. Jakarta: Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI.
12. Lebang, O. S. and Prasetyo, S. (2013) ‘Gambar Perilaku Merokok Pada Remaja Di SMU Wahyu Kota Makassar Sulawesi Selatan’, FKM UI.
13. Lian, tan yen and Dorotheo, U. (2016) The Tobacco Control Atlas: ASEAN Region. Thailand: Publishing of Suetawan Co., Ltd.
14. Melda, S. (2017) ‘Faktor-Faktor Penyebab Remaja Merokok (Studi Kasus Remaja Laki-Laki Di Kelurahan Karang Asam Ulu Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda)’, 5(4), pp. 102–116.
15. Mirnawati et al. (2018) ‘Perilaku Merokok pada Remaja Umur 13-14 tahun’, HIGEIA, 2(186), pp. 396–405.
16. Muslimin et al. (2015) ‘Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Merokok Siswa Di SMP Kecamatan Babat’, BK UNESA, 1, pp. 116–124.
17. Nasution, I. K. (2008) Perilaku merokok pada remaja. Sumatera Utara.
18. Ng, N., Weinehall, L. and Ohman, A. (2007) ‘“If I don’t smoke, I’m not a real man’- Indonesian teenage boys” views about smoking’, Health Education Research, 22(September). doi: 10.1093/her/cyl104.
19. Panda, R. et al. (2014) ‘Factors determining intention to quit tobacco : exploring patient responses visiting public health facilities in India’, Tobacco Induced Diseases. Tobacco Induced Diseases, 12(1), pp. 1–10. doi: 10.1186/1617-9625-12-1.
20. Rositaa, R., Suswardanya, D. L. and Abidin, Z. (2018) ‘Penentu Keberhasilan Berhenti Merokok pada Mahasiwa’, Kesehatan Masyarakat, 8(1), pp. 1–9. doi: 10.13140/RG.2.2.30690.84169.
21. Sarwono, S. W. (2013) Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
22. Shruthi, P. S. et al. (2017) ‘Role of social support in tobacco cessation’, International Journal of Community Medicine and Public Health, 4(11), pp. 3942–3947. doi: 10.18203/2394-6040.ijcmph20174802.
23. Tsalits, L. H. (2013) Hubungan Dukungan Teman Sebaya dan Kontrol Perilaku Dalam Merokok Dengan Intensi Berhenti Merokok Pada Remaja SLTA. Muhammadiyah Surakarta.
24. Ussher, M. et al. (2013) ‘Urge to smoke over 52 weeks of abstinence’, Psychopharmacology, 226, pp. 83–89. doi: 10.1007/s00213-012-2886-7.
25. Utami, A. (2018) ‘Hentikan Kebiasaan Merokok dengan Olahraga’, GLITZMEDIA.CO, April. Available at:https://glitzmedia.co/post/wellness/workouts/hentikan-kebiasaan-merokok-dengan-berolahraga. diakses pada tanggal 20 Juni 2019 Jam 01.00 WIB
26. Wahyudi, Y. (2018) ‘Survey Perilaku Merokok Pada Remaja SMA di Malang’, jurnal keperawatan muhammadiyah, 3(1). doi: DOI: 10.30651/jkm.v3i1.1580}.
27. Wakefield, M., Cameron, M. and Murphy, M. (2009) ‘Potential for Smoke-Free Policies in Social Venues to Prevent Smoking Uptake and Reduce Relapse: A Qualitative Study’, Health Promotion Practice, 10(1), pp. 119–127. doi:10.1177/1524839907302736.
28. WHO (2012) Gats | Indonesia. Jakarta: National Institut of Health Research and Development Ministr of Health.
29. WHO (2014) A Guide For Tobacco User To Quit. Switzerland: WHO Press.
30. WHO (2015) Global Youth Tobacco Survey (GYTS): Indonesia report 2014, Who-Searo. doi: http://www.searo.who.int/tobacco/documents/ino_gyts_report_2014.pdf.